Sekarang aku lagi mau belajar lagi untuk menempuh jenjang yang lebih tinggi dan untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak lagi. Karena selama aku belajar 3,5 tahun yang lalu itu belum cukup untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik.
Tanggal 24agustus 2009 ini aku akan memulai setudy S1 Sastra Jepang. Belajar bahasa dan budaya itu sangat menarik. Aku bisa tahu seluk-beluk kehidupan negara lain dan bahasa yang di gunakan. Terlebih bahasa Jepang. Bahasa yang sangat unik di dunia dan dengan segudang keunikan negaranya patut untuk di pelajari lebih banyak lagi. Negara Jepang adalah negara dengan teknologi “Termaju” diAsia, bahkan dunia pun sudah mengakui. Budaya jepang pun tak kalah menarik dari kesenian tradisional, upacara-upacara tradisional dan gaya hidup masyarakatnya.
Dari budaya seni tari jepang punya yosakoi, dari upacara-upacara tradisional ada hinamatsuri, koinbori, oshogatsu, dsb. Dari teknologi jepang mempunyai seudang brand yang telah di akui dunia. Dari elektronik ada Toshiba, Fujitsu, denpoo dsb. Dari otomotif ada, Honda, Suzuki, Yamaha, Kawazaki, mitsubishi, Toyota dsb. Dari budaya kehidupan ada macam2 mulai dari gaya rambut hingga kebiasaan hidup orang jepang yang “tak punya malu”.
Ini beberapa hal dari contoh kehidupan masyarakat Jepang yang perlu ditiru masyarakat Jepang untuk ditiru. Seorang profesor sebuah perusahaan otomotif terkenal hanya naik sepeda onthel dan naik kereta listrik saja untuk pergi ke kantor. Mereka tidak memakai mobil untuk pergi ke kantor. Bandingkan saja dengan orang Indonesia, jangankan Profesor, pelajar saja ke kampus naik mobil mewah, apalagi para bos-bos sebuah perusahaan terkenal yang di indonesia. Mereka mungkin merasa malu kalau jalan kaki, atau naik sepeda ontel ke kantor.
Budaya Jepang menarik bukan untuk dipelajari lebih lanjut. Belum lagi tulisan jepang dan sastranya. Tulisan hiragana, kanji dan katakana. Adalah tulisan asli Jepang. Namun untuk kanji beberapa mengadopsi dari tulisan mandarin. Dalam bahasa jawa sebenarnya juga ada aksara seperti di jepang yaitu aksara jawa(hanacaraka). Tapi untuk kanji itu satu barang satu kata dan hurufnya tidak sama. Sehingga harus menghafal jumlah huruf sebanyak kosakata, nama benda, dan kata sifat atau kata yang lain. Bandingkan saja dengan huruf romawi dengan dengan 36 macam aksara dan huruf kita sudah bisa menuliskan banyak kata atau dengan aksara jawa dengan 25 macam aksara kita sudah bisa menuliskan beribu-ribu kosakata.
Apa para pembaca tidak tertarik untuk belajar mengetahui budaya negara lain? Anda akan kecewa kalau tidak belajar budaya negara lain.
Negeri jepang yang sangat sempit dan rawan gempa saja, bisa berkembang sebegitu hebatnya, negara kita Indonesia negara yang aman, jarang gempa bumi penduduknya juga banyak, tetapi kenapa tidak bisa berkembang sebesar Jepang ?. sudah banyak juga pelajar yang pergi ke jepang untuk belajar teknologi disana tetapi kita belum bisa berkembang seperti Negara sakura itu.
Jepang bisa membuat jalur rel hingga lantai 25 underground hebat kan. Keindahan nya gunung fuji yang slalu tertutup salju sudah tersohor di seluruh buana. Kedisiplinan dan nasionalisme orang Jepang juga sudah ter”brand” di mata dunia.
Sekarang bagaimana kita bisa berjuang bersama-sama membangun bangsa untuk bisa menjadi negara Jepang. Sehingga kita jangan hanya jadi konsumen produk2 Jepang saja. Tetapi kita juga harus bisa membuat dengan kualitas yang minimal sama.
0 comments:
Posting Komentar
K O M E N T A R