Blogroll


ShoutMix chat widget

Work Hard

Go to Blogger edit html and find these sentences.HOSHI LES PRIVATE BAHASA ASING. ALAMAT. JL. IKAN ARWANA Q16 MALANG.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

CHASSIS GOLDEN DRAGON, MESIN YUUCHAI 300HP.

This is default featured post 5 title

AKAS IV PARIWISATA

30 Jul 2012

Alih Jenjang yang jauh dari harapan.



2009 adalah langkah awal aku menntukan pikiran, bahwa aku ingin bertitle sarjana. Setelah aku kerja selama kurang lebih 5 bulan aku akhirnya masuk bangku kuliah lagi. Aku mendaftar di Universitas Brawijaya tempat dulu aku menempuh D-3.  Masih seperti yang dulu ada tiga prodi besar, Sastra Inggris, Sastra Jepang, dan Sastra Perancis. Namun hanya satu yang berubah sekarang lebih keren kalau dulu hanya prodi sekarang menjadi FAKULTAS. Entah ini memaksakan diri atau emmang sudah layak disebut seperti itu.
Hari-hari kulalui dengan mengulang  beberapa materi yang telah kupelajari saat dulu, dan ada beberapa materi baru yang belum pernah aku terima. Seperti linguistik, ilmu komnikasi, dan sastra.  Dan yang menentukan telah tiba, aku memilih untuk spesialiasi sastra. Jadi harus rajin membaca novel/menonton film nih… sesuatu yang tak pernah kulakukan sebelumnya. Walau sebenarnya ada keinginan untuk membaca.
1,5 tahun sudah berkutat dengan materi sastra, dan untuk menentukankelulusan aku harus membuat skripsi tentang sastra. Boleh dengan bahan film, novel, cerita pendek, puisi atau karya sastra lain seperti lagu pun juga boleh. Ada kebimbangan dalam pikira ku saat itu untuk menentukan apa yang ingin aku bedah, mulai otak-atik cerpen dan akhirnya adalah novel. Setelah terpilih novelnya sekarang bingun metode yang akan digunakan untuk membelah karya itu. Setelah galau berkepanjangan aku membedah novel karya Murakami Ryu, dengan pendekatan biografi. Aga susah namun aku berusaha untuk menyelesaikannya. Ada waktu 6 bulan untuk itu.
Oh iya, sebagian teman SAP ku adalah teman ku saat D-3 dan adik kelas 1 tahun di bawah ku. Semua rekan mulai membuat karya skripsi. Tapi hingga 2x perpanjangan saya tak jgua menyelesaikan skripsi. Mungkin saya kurang bisa membuat skripsi dan juga malas mencari dosen. AH itu hanya alasan tapi sebenarnya aku malas saja mengerjakan.
Satu per satu rekan-rekan ku sudah selesai tinggal hanya akau dan satu orang temanku asal kota patria saja yang belum menyelesaikan. Pembimbing kami sama baik pembimbing satu atau pembimbing 2 HAHAHAHA… tapi saya tidak mau menjadi mahasiswa abadi.
Sadar akan hal itu saya segera mengebut menyelesaikan, sambil mengajar di salah sau SMA, saya pikir saya akan bisa menyelesaikan skripsi. Ternyata meleset menjadi seorang tenaga honorer sama juga menjadi guru secara full harus membuat soal ulangan koreksi, membuat tugas dan belajar untuk mengajar esok hari. Kan kalau lupa di depan murid jadi malu. Alhasil skripsi terbengkelai 3 bulan. Mei 2012 menjadi titik tolak saya untuk  bertekad menyelesaikan tulisan itu. Saya tidak mau lagi berlama-lama berkecimpung dengan birokrasi pendidikan negeri yang mulai tidak bersahabat dengan kantong rakyat kecil macam saya. Uang saku dari orang tua tak cukup jadi untuk mencari pemasukan lebih ya coba-coba jadi MC. Laren Bus Pariwisata.
HAHAHah terlalu bercerita hobi. Begini teman-teman mari menyelesaikan skripsi walau saya membutuhkan waktu satu tahun. Saya tetap harus menyelesaikan. Menyesal memang saya masuk disini karena jauh dari harapan saya sebelumya. Belum lagi ada masalah dengan dosen terpaksa menghambat kelulusan saya. Kalau saya murid yang disayang pasti udah di bantu utnuk pelulusannya. Berhubung saya murid yang tidak di sayang hmmmmm ya susah sekali lulusnya.
Oh iya ternyata ilmu nya saya SAP sama ketika saya belajar D3 JAUUUHHHHHHHH..... lebih berguna ilmu yang saya pelajarai ketika saya menempuh pendidikan D3.
Tahun 2013 saya menunggu ujian kompre yang tak juga ada jadwalnya. KEtidak konsistenan pengajaran membuat saya menunggu dan sia-sia.
Saat ini saya kasihan dengan mereka yang sedang menempuh s-1... bayarnya mahal ilmunya juga tak seberapa. 



28 Jul 2012

OSPEK LAGiiiiii


Waktu itu Hari senin, saya belum bias libur. Saya baru bisa resign hari SELASA. ! Hari Rabo pegi, bangun tidu sudah jam 5.30, wah telat ni OSPEK nya. Kan masuk jam 6 pagi saya belum mandi belum makan… hmmm ya udah telat saja sekalian.
06.10 saya mengogleng STAR, dan meluncur ke jalan veteran. Tapi, Upsssss pintu sudah di tutup..
“Pak kalau mau masuk lewat mana ?”, Tanyaku pada Satpam yang saat itu sedang menghisap DJARUM

SAP itu blunder saya


Pertengahan tahun 2009 mencoba menjajaki jalan mencari ijazah Sarjana. Ya, dengan dibukanya SAP (Seleksi Alih Program) dari d-3 ke s-1 saya mendaftar dan alhamdulilah diterima ini kan SESUWATU bauuud. HAHAHAHA….
Saya lupa tanggalnya, saya ijin pulang dari kantor sore itu karena besok ada wawancara mahasiswa yang diterima SAP. Dan perlahan bus meninggalkan Bungurasih menuju Malang dengan pikiran yang super kalout.. saat itu.
Mentari pagi member secercah harapan dan burung pipit di atas pohon jalan wilis riuh bernyanyi memberi semangat dan seribu hiburan untuk jiwa yang bimbang.
“Kenapa mau masuk SAP ?”
“Karena ingin mendapatkan pengetahuan dan pelajaran yang lebih mendalam tentang bahasa Jepang”
“Oke. Untuk apa itu kau lakukan ? “
“Untuk masa depan saya bu !”
“Bukan untuk mengadu nasib kan ?”
“Hmmm , ya 20% mungkin seperti itu… hehehehe.”
Suara itu tak asing di telinga saya. Karena dosen yang mewawancarai ku tak lain mantan guruku SMA, pernah menjadi dosen PA-ku, Menjadi dosen pengujiku, dan merupakan dosen yang paling sering berkotbah 1/jam sebelum pelajaran di mulai. Tapi ada juga yng diwwancara oleh dosen baru yang akan menggantikan dosen yang mewawancara-i Aku.
“Oke lah nak, kamu di terima di sini menjadi mahasiswa SAP ..”
Senangya hati ini masih memiliki kesempatan untuk mendapat sesuatu yang mungkin akan membuat hidup sya lebih berMAKNA.
Wawancara OK! Tiba saat yang pasti datang namun saya aga kurang suka. Soal urusan birokrasi dan pembayaran. Di tetapkan pembayaran Uang Masuk 18. Juta karena ada yang baik hati, di diskon 3 juta. Dan uang SPP tunggu pemberitahuan selanjutnya. Namanya SPP proporsional katanya disesuaikan dengan keuangan keluarga, DALIL-nya.

Pendaftaran dilanjutkan dengan DAFTAR ulang, mengisi beberapa format bentuk yang disediakan oleh PATINIA. Lucu sekali lihat para PATINIA ini, ada yang kikuk ada yang membimbing orang bodo HAHAHAHA….Tapi yang paling seru kalu pura-pura BEGO dan mengerjai mereka karena mereka adalah adik kelas saya WAKAKAKKAKA..

Oh, ya Teman-teman saya yang mendaftar ALih program 90%adalah teman saya saat d-3 dulu. Sebenarnya saya mau masuk SAP di tempat UGM, tapi karena UGM sudah tidak membuka ALIH PROGRAM ya terpaksa mendaptar di Universitas BrawiKAYA, eh BRAWIJAYA.

Mulai lagi menjadi Mahasiwa, mulai berperang melawan birokrasi yang bentuknya seperti pisau. Tumpul ke Atas Tajam Ke bawah.

Saya shock membaca sebuah surat pemberitahuan jumlah SPP yang di bayarkan di situ tertulis Rp. 2.600.000,- wewwewew 4xlipat lebih LAHAM dari SPP ku saat d-3 dulu. Masuk akal saja menurutku karena pendidikan itu seperti obat bagi orang berpenyakit akut dan pengin sembuh, berapapun mahalnya ya di bayar, hal itu kemudian mungkin bias di manfaatkan untuk meraup untung seBANYAK-BANYAKnya..
Oh ya saya juga di OSPEK sama teman-teman saya -LAGI- dan oleh adik kelas saya. Eh, birokrasi GOBLOG saya dulu OSPEK lebih dari gini, kenapa sekarang harus ikut lagi OSPEK nya cengeng PULA kelasnya BANCI wkwkwkw....
Apapun itu, itu adalah kreatifitas mereka. Patut di hargai juga tuh...

26 Jul 2012

NOVEL JEPANG TERJEMAHAN

1. 69 = Ryu Murakami
2. NAomi = Jinichiro Tanizaki
3. Rashomon Gate = Akutagawa Ryunosuke
4. Saga no Gabai Bachan = Yoshichi Shimada
5. Snow Country = YAsunari KAwabata
6. KEmbang KAmboja =  Abe Tomoji
7. Botchan = Natsume Soseki

KOLEKSI BUKU THEORY SASTRA

1. Metodologi penelitian sastra, Suwardi Endraswara - Pustaka Widyatama
2.Kritik Sastra Teori, Metodologi dan Aplikasi, Suroso-Puji santoso, Pardi Suratno- Elmatera publishing.
3. PEngkajian Sastra, Prof.Dr. Partini Sardjono P. - Gramedia Pustaka Utama
4. Teori Kesusastraan, Renne Wellek & Warren Austin
5. Pengantar Apresiasi karya Sastra - Drs Aminnudin - Sinar BAru Algesindo.
6. Sosiologi Sastra, -  Robet Escarpit - Obor

we called BASTRA

2005, yah saat itu saya lulus dari sebuah sekolah menengah atas di jalan Dempo. Tahun itu juga saya melanjutkan pendidikan di universitas. Saya mengikuti SPMB, dengan pilihan jurusan Hukum dan Ekonomi. Sesuatau yang di luar nalar karena di SMA saya adalah siswa jurusan BAHASA.. HAHAHAHAHAHA...

Saat yang dinanti dan sudah pasti bisa ditebak, diterima di Jur. Hukum UB. tapi, kata hati kemudian berkata lain. Sepertinya tidak terlalu baik untuk melangkah di sana. So, Saya kemudian ikut SPMD, mengadu nasib ambil B. Jepang dan B. Inggris. dan alkamdulito, bisa masuk B. Jepang. Saya tertarik untuk menjadi Guide hehehe. Kata hati sebenarnya saya dulu mau masuk STM penerbangan Singosari tp... suatu dan lain hal tidak jadi.

Bulan Agustus 2005 saya masuk prodi B. Jepang di bawah FIA. 17 Agustus 2005 saya dan teman saya HArume Renata mewakili Bastra di upacara pembukaan penyambutan MABA. MEmulai masuk universitas dengan tradisi OSPEK cukup memuakkan, tapi ada hal lain yang bisa di ambil dari kegiatan tersebut, meskipun kegiatan tersebut menurut saya seperti ajang BALAS DENDAM SAJA. Sebut saja senior yang berambut gimbal, bertopi miring sambil membawa tongkat seperti orang buta saja. YAng lain teriak-teriak sambil tepok-tepok.

Masuk jam setengah lima pagi tapi jam panitia selalu 15 menit lebih maju setiap harinya. Ada saja tugas yang tidak masuk akal dan kesalahan yang dicari-cari. Jam 18.00 baru dipulangkan dan tidak di ijinkan untuk mengerjakan tugas kelompok di area universitas. "Kegiatan macam apa ini", gumam ku dalam hati setiap hari. Satu hal yang paling menyebalkan harus potong rambut dan melepas gelang. pernah juga di bentak-bentak seluruh panitia aku biasa saja kalau gini sebenarnya.
"Hei Apa kamu lihat-lihat !!"
Setelah berkata begitu lalu Disma yang di dadanya tertera nama Aisy itu melangkah ke belakang
"Ga mau di lihat ya ke hutan saja kak"
"Hei, apa kamu bilang ?? Ulangi sekali lagi yang keras biar semua tahu !!"

Langsung ada sekitar 20 orang memaki-maki ku wakakkakaka sungguh terlalu.

Setelah melewatkan waktu yang singkat, namun terasa lama dan hanya sempat beristirahat 3 jam sehari, Akhirnya saya jadi mahasiswa.

melewatkan waktu bersama teman-teman. Kami semua saling mengenal karena waktu OSPEK kita diwajibkan mencari kenalan 10 orang setiap hari. Sehingga solidaritas dan kebersamaan terbangun. Cara kami makan saat OSPEK pun tidak pakai nasi bungkus atasu piring prasmanan, tapi jadi 1 dalam nampan besar. Semua harus bisa makan, kalau ada teman yang tidak kebagian satu kelompok bakal masuk ruang X hahaha.

MAsuk kuliah pertama berkenalan dengan beberapa dosen, ada Ibu ISma, Ibu Anis, ibu Arai dan pak Hayama.  Dan yang pasti berkenalan dengan teman jurusan lain.

TAhun pertama merasa nyaman belajar dan kami disebut BASTRA. Beda rasa tapi satu kata Merdeka hehehehe.

DiBastra saya melewati lika-liku dalam menjalani proses menjadi manusia.

Setelah OSPEK, masih ada acara camping, yang isinya tidak beda jauh dengan OSPEK yang malah tambah melelahkan sekali banget. Waktu malam hari kedinginan saya masak mie instan sama si Kuro dan langsung memakannya dari panci tempat pembuatan mie yang masih di atas kompor..

Dengan kegiatan ospek dan capming, membuat kami serasa satu keluarga, keluarga baru BASTRA.

3,5 Tahun saya menjadi mahasiswa Bastra. Saya mengenal orang-orang hebat di sini, dan menemukan teman yang luar biasa.
Tahun 2008 saya ujian TA dan dinyatakan lulus oleh, Bu Anis yang menjadi penguji dan juga mentor ketika saya masih SMA.

Tak terlalu menderita menjadi Mahasiswa bastra SPP murah sekali cukup 750.000 di bayar 2x selebihnya di bayarkan oleh Djarum sampai semester 7. Lumayan....

Mendapatkan banyak pelajaran kehidupan ketika saya masih D3, Mahasiswa cuma sedikit, perhatian dosen terhadap perkembangan anak didik masih lekat sekali. Nikmatnya menjadi mahasiswa walaupun teman cuma sedikit.

Sesaat setelah saya lulus Bastra menjadi fakultas sendiri dengan nama FIB...