2009
adalah langkah awal aku menntukan pikiran, bahwa aku ingin bertitle sarjana. Setelah
aku kerja selama kurang lebih 5 bulan aku akhirnya masuk bangku kuliah lagi.
Aku mendaftar di Universitas Brawijaya tempat dulu aku menempuh D-3. Masih seperti yang dulu ada tiga prodi besar,
Sastra Inggris, Sastra Jepang, dan Sastra Perancis. Namun hanya satu yang
berubah sekarang lebih keren kalau dulu hanya prodi sekarang menjadi FAKULTAS.
Entah ini memaksakan diri atau emmang sudah layak disebut seperti itu.
Hari-hari
kulalui dengan mengulang beberapa materi
yang telah kupelajari saat dulu, dan ada beberapa materi baru yang belum pernah
aku terima. Seperti linguistik, ilmu komnikasi, dan sastra. Dan yang menentukan telah tiba, aku memilih
untuk spesialiasi sastra. Jadi harus rajin membaca novel/menonton film nih…
sesuatu yang tak pernah kulakukan sebelumnya. Walau sebenarnya ada keinginan
untuk membaca.
1,5
tahun sudah berkutat dengan materi sastra, dan untuk menentukankelulusan aku
harus membuat skripsi tentang sastra. Boleh dengan bahan film, novel, cerita
pendek, puisi atau karya sastra lain seperti lagu pun juga boleh. Ada kebimbangan
dalam pikira ku saat itu untuk menentukan apa yang ingin aku bedah, mulai
otak-atik cerpen dan akhirnya adalah novel. Setelah terpilih novelnya sekarang
bingun metode yang akan digunakan untuk membelah karya itu. Setelah galau
berkepanjangan aku membedah novel karya Murakami Ryu, dengan pendekatan
biografi. Aga susah namun aku berusaha untuk menyelesaikannya. Ada waktu 6
bulan untuk itu.
Oh
iya, sebagian teman SAP ku adalah teman ku saat D-3 dan adik kelas 1 tahun di
bawah ku. Semua rekan mulai membuat karya skripsi. Tapi hingga 2x perpanjangan
saya tak jgua menyelesaikan skripsi. Mungkin saya kurang bisa membuat skripsi
dan juga malas mencari dosen. AH itu hanya alasan tapi sebenarnya aku malas
saja mengerjakan.
Satu
per satu rekan-rekan ku sudah selesai tinggal hanya akau dan satu orang temanku
asal kota patria saja yang belum menyelesaikan. Pembimbing kami sama baik
pembimbing satu atau pembimbing 2 HAHAHAHA… tapi saya tidak mau menjadi
mahasiswa abadi.
Sadar
akan hal itu saya segera mengebut menyelesaikan, sambil mengajar di salah sau
SMA, saya pikir saya akan bisa menyelesaikan skripsi. Ternyata meleset menjadi
seorang tenaga honorer sama juga menjadi guru secara full harus membuat soal
ulangan koreksi, membuat tugas dan belajar untuk mengajar esok hari. Kan kalau
lupa di depan murid jadi malu. Alhasil skripsi terbengkelai 3 bulan. Mei 2012
menjadi titik tolak saya untuk bertekad
menyelesaikan tulisan itu. Saya tidak mau lagi berlama-lama berkecimpung dengan
birokrasi pendidikan negeri yang mulai tidak bersahabat dengan kantong rakyat
kecil macam saya. Uang saku dari orang tua tak cukup jadi untuk mencari
pemasukan lebih ya coba-coba jadi MC. Laren Bus Pariwisata.
HAHAHah
terlalu bercerita hobi. Begini teman-teman mari menyelesaikan skripsi walau
saya membutuhkan waktu satu tahun. Saya tetap harus menyelesaikan. Menyesal memang
saya masuk disini karena jauh dari harapan saya sebelumya. Belum lagi ada
masalah dengan dosen terpaksa menghambat kelulusan saya. Kalau saya murid yang
disayang pasti udah di bantu utnuk pelulusannya. Berhubung saya murid yang
tidak di sayang hmmmmm ya susah sekali lulusnya.
Oh iya ternyata ilmu nya saya SAP sama ketika saya belajar D3 JAUUUHHHHHHHH..... lebih berguna ilmu yang saya pelajarai ketika saya menempuh pendidikan D3.
Tahun 2013 saya menunggu ujian kompre yang tak juga ada jadwalnya. KEtidak konsistenan pengajaran membuat saya menunggu dan sia-sia.
Saat ini saya kasihan dengan mereka yang sedang menempuh s-1... bayarnya mahal ilmunya juga tak seberapa.
Tahun 2013 saya menunggu ujian kompre yang tak juga ada jadwalnya. KEtidak konsistenan pengajaran membuat saya menunggu dan sia-sia.
Saat ini saya kasihan dengan mereka yang sedang menempuh s-1... bayarnya mahal ilmunya juga tak seberapa.