Pertengahan tahun 2009 mencoba menjajaki jalan mencari ijazah Sarjana.
Ya, dengan dibukanya SAP (Seleksi Alih Program) dari d-3 ke s-1 saya mendaftar
dan alhamdulilah diterima ini kan SESUWATU bauuud. HAHAHAHA….
Saya lupa tanggalnya, saya ijin pulang dari kantor sore itu karena besok
ada wawancara mahasiswa yang diterima SAP. Dan perlahan bus meninggalkan
Bungurasih menuju Malang dengan pikiran yang super kalout.. saat itu.
Mentari pagi member secercah harapan dan burung pipit di atas pohon jalan
wilis riuh bernyanyi memberi semangat dan seribu hiburan untuk jiwa yang
bimbang.
“Kenapa mau masuk SAP ?”
“Karena ingin mendapatkan pengetahuan dan pelajaran yang lebih mendalam
tentang bahasa Jepang”
“Oke. Untuk apa itu kau lakukan ? “
“Untuk masa depan saya bu !”
“Bukan untuk mengadu nasib kan ?”
“Hmmm , ya 20% mungkin seperti itu… hehehehe.”
Suara itu tak asing di telinga saya. Karena dosen yang mewawancarai ku
tak lain mantan guruku SMA, pernah menjadi dosen PA-ku, Menjadi dosen
pengujiku, dan merupakan dosen yang paling sering berkotbah 1/jam sebelum pelajaran
di mulai. Tapi ada juga yng diwwancara oleh dosen baru yang akan menggantikan
dosen yang mewawancara-i Aku.
“Oke lah nak, kamu di terima di sini menjadi mahasiswa SAP ..”
Senangya hati ini masih memiliki kesempatan untuk mendapat sesuatu yang
mungkin akan membuat hidup sya lebih berMAKNA.
Wawancara OK! Tiba saat yang pasti datang namun saya aga kurang suka.
Soal urusan birokrasi dan pembayaran. Di tetapkan pembayaran Uang Masuk 18. Juta
karena ada yang baik hati, di diskon 3 juta. Dan uang SPP tunggu pemberitahuan
selanjutnya. Namanya SPP proporsional katanya disesuaikan dengan keuangan
keluarga, DALIL-nya.
Pendaftaran dilanjutkan dengan DAFTAR ulang, mengisi beberapa format
bentuk yang disediakan oleh PATINIA. Lucu sekali lihat para PATINIA ini, ada
yang kikuk ada yang membimbing orang bodo HAHAHAHA….Tapi yang paling seru kalu
pura-pura BEGO dan mengerjai mereka karena mereka adalah adik kelas saya
WAKAKAKKAKA..
Oh, ya Teman-teman saya yang mendaftar ALih program 90%adalah teman saya
saat d-3 dulu. Sebenarnya saya mau masuk SAP di tempat UGM, tapi karena UGM sudah
tidak membuka ALIH PROGRAM ya terpaksa mendaptar di Universitas BrawiKAYA, eh
BRAWIJAYA.
Mulai lagi menjadi Mahasiwa, mulai berperang melawan birokrasi yang
bentuknya seperti pisau. Tumpul ke Atas Tajam Ke bawah.
Saya shock membaca sebuah surat pemberitahuan jumlah SPP yang di
bayarkan di situ tertulis Rp. 2.600.000,- wewwewew 4xlipat lebih LAHAM dari SPP
ku saat d-3 dulu. Masuk akal saja menurutku karena pendidikan itu seperti obat
bagi orang berpenyakit akut dan pengin sembuh, berapapun mahalnya ya di bayar,
hal itu kemudian mungkin bias di manfaatkan untuk meraup untung
seBANYAK-BANYAKnya..
Oh ya saya juga di OSPEK sama teman-teman saya -LAGI- dan oleh adik kelas saya. Eh, birokrasi GOBLOG saya dulu OSPEK lebih dari gini, kenapa sekarang harus ikut lagi OSPEK nya cengeng PULA kelasnya BANCI wkwkwkw....
Apapun itu, itu adalah kreatifitas mereka. Patut di hargai juga tuh...
Apapun itu, itu adalah kreatifitas mereka. Patut di hargai juga tuh...
0 comments:
Posting Komentar
K O M E N T A R