Blogroll


ShoutMix chat widget

26 Jul 2012

we called BASTRA

2005, yah saat itu saya lulus dari sebuah sekolah menengah atas di jalan Dempo. Tahun itu juga saya melanjutkan pendidikan di universitas. Saya mengikuti SPMB, dengan pilihan jurusan Hukum dan Ekonomi. Sesuatau yang di luar nalar karena di SMA saya adalah siswa jurusan BAHASA.. HAHAHAHAHAHA...

Saat yang dinanti dan sudah pasti bisa ditebak, diterima di Jur. Hukum UB. tapi, kata hati kemudian berkata lain. Sepertinya tidak terlalu baik untuk melangkah di sana. So, Saya kemudian ikut SPMD, mengadu nasib ambil B. Jepang dan B. Inggris. dan alkamdulito, bisa masuk B. Jepang. Saya tertarik untuk menjadi Guide hehehe. Kata hati sebenarnya saya dulu mau masuk STM penerbangan Singosari tp... suatu dan lain hal tidak jadi.

Bulan Agustus 2005 saya masuk prodi B. Jepang di bawah FIA. 17 Agustus 2005 saya dan teman saya HArume Renata mewakili Bastra di upacara pembukaan penyambutan MABA. MEmulai masuk universitas dengan tradisi OSPEK cukup memuakkan, tapi ada hal lain yang bisa di ambil dari kegiatan tersebut, meskipun kegiatan tersebut menurut saya seperti ajang BALAS DENDAM SAJA. Sebut saja senior yang berambut gimbal, bertopi miring sambil membawa tongkat seperti orang buta saja. YAng lain teriak-teriak sambil tepok-tepok.

Masuk jam setengah lima pagi tapi jam panitia selalu 15 menit lebih maju setiap harinya. Ada saja tugas yang tidak masuk akal dan kesalahan yang dicari-cari. Jam 18.00 baru dipulangkan dan tidak di ijinkan untuk mengerjakan tugas kelompok di area universitas. "Kegiatan macam apa ini", gumam ku dalam hati setiap hari. Satu hal yang paling menyebalkan harus potong rambut dan melepas gelang. pernah juga di bentak-bentak seluruh panitia aku biasa saja kalau gini sebenarnya.
"Hei Apa kamu lihat-lihat !!"
Setelah berkata begitu lalu Disma yang di dadanya tertera nama Aisy itu melangkah ke belakang
"Ga mau di lihat ya ke hutan saja kak"
"Hei, apa kamu bilang ?? Ulangi sekali lagi yang keras biar semua tahu !!"

Langsung ada sekitar 20 orang memaki-maki ku wakakkakaka sungguh terlalu.

Setelah melewatkan waktu yang singkat, namun terasa lama dan hanya sempat beristirahat 3 jam sehari, Akhirnya saya jadi mahasiswa.

melewatkan waktu bersama teman-teman. Kami semua saling mengenal karena waktu OSPEK kita diwajibkan mencari kenalan 10 orang setiap hari. Sehingga solidaritas dan kebersamaan terbangun. Cara kami makan saat OSPEK pun tidak pakai nasi bungkus atasu piring prasmanan, tapi jadi 1 dalam nampan besar. Semua harus bisa makan, kalau ada teman yang tidak kebagian satu kelompok bakal masuk ruang X hahaha.

MAsuk kuliah pertama berkenalan dengan beberapa dosen, ada Ibu ISma, Ibu Anis, ibu Arai dan pak Hayama.  Dan yang pasti berkenalan dengan teman jurusan lain.

TAhun pertama merasa nyaman belajar dan kami disebut BASTRA. Beda rasa tapi satu kata Merdeka hehehehe.

DiBastra saya melewati lika-liku dalam menjalani proses menjadi manusia.

Setelah OSPEK, masih ada acara camping, yang isinya tidak beda jauh dengan OSPEK yang malah tambah melelahkan sekali banget. Waktu malam hari kedinginan saya masak mie instan sama si Kuro dan langsung memakannya dari panci tempat pembuatan mie yang masih di atas kompor..

Dengan kegiatan ospek dan capming, membuat kami serasa satu keluarga, keluarga baru BASTRA.

3,5 Tahun saya menjadi mahasiswa Bastra. Saya mengenal orang-orang hebat di sini, dan menemukan teman yang luar biasa.
Tahun 2008 saya ujian TA dan dinyatakan lulus oleh, Bu Anis yang menjadi penguji dan juga mentor ketika saya masih SMA.

Tak terlalu menderita menjadi Mahasiswa bastra SPP murah sekali cukup 750.000 di bayar 2x selebihnya di bayarkan oleh Djarum sampai semester 7. Lumayan....

Mendapatkan banyak pelajaran kehidupan ketika saya masih D3, Mahasiswa cuma sedikit, perhatian dosen terhadap perkembangan anak didik masih lekat sekali. Nikmatnya menjadi mahasiswa walaupun teman cuma sedikit.

Sesaat setelah saya lulus Bastra menjadi fakultas sendiri dengan nama FIB...

0 comments:

Posting Komentar

K O M E N T A R