Blogroll


ShoutMix chat widget

14 Feb 2012

KEadaan Transportasi Di Indonesia beberapa tahun terakhir


Beberapa hari terakhir santer terdengar kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan banyak korban meninggal. Setidaknya ada 10 kecelakaan yang melibatkan bus dan kendaraan lain di berbagai daerah. Dimualai Dari Restu, Karunia bhakti, Sumber Kencono, Mira, dll.

Namun mari kita lihat sejenak, dan jangan saling menyalahkan pengguna jalan. Tidak usah saling menghujat perusahaan ini itu yang menjadi penyebab kecelakaan. Marilah kita lihat beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan.

1. Kondisi jalan di Indonesia
    Apakah kondisi jalan di negara kita memang sudah sangat layak dan memadai, kita lihat saja saat ini setiap hari jalanan Pantura tidak pernah terbebas dari kata MACET. Jalanan sempit, sedangkan yang lewat kendaraan lebar karena merupakan jalan Propinsi. Kemudian jalan ruas Surabaya- Jogja. Banyak ruas jalan kelihatan rata namun nyatanya bergelombang. penerangan juga sangat minim. Selain itu jalan juga jauh dri ideal karena menurut saya jalan sangat sempit. Kenapa tidak diperlebar, toh juga jalur Nganjuk-Madiun-Ngawi di sebelah kanan kiri juga masih sangat mungkin untuk dilakukan pelebaran jalan. Kemana saja pemerintah selama ini, kemana saja uang pendapatan pajak kendaraan apakah tidak ada alokasi untuk perbaikan jalan ataupun penambahan ruas jalan.
     Ruas jalan yang tidak memadai, kemudian yang lewat kendaraan lebar sangat tidak ideal. Kadang saya berpikir bahwa sopir di indonesia itu sangat lihai. Bagaimana tidak, jika kendaraan besar bisa lewat jalanan sempit.
     Trotoar pun tak luput dari salah fungsi, saat ini banyak yang menggunakan trotoar untuk berjualan bahkan kadang jga di lewati sepeda motor ketika sudah macet. Banyak hal yang memicu terjadinya alih fungsi sebuah trotoar. orang berjualan untu kepentingan ekonoomi, dan orang naik motor lewat trotoar agar lebih cepat.

2. Birokrasi yang berhubungan dengan Lalu - Lintas
     Birokrasi di negara ini tak kunjung juga membaik. Beberapa jalur yang berhubungan dengan Lantas (SIM, PENIMBANGAN, KIR/UJI KENDARAAN), semuanya bisa di sogok. Sekarang saja dalam pembuatan SIM banyak sekali yang menggunakan jalur NYOGOK, jadi walaupun tidak begitu paham rambu dan tidak begitu lihai berkendara bisa mendapatkan SIM, asal bayar sesuai permintaan calo. Efeknya banyak pengendara yang ngawur, tidak mempedulikan rambu. pengendara motor potong sana-potong sini tanpa sein. Saya sendiri pun sering mengalami hal demikian, sopir angkot tanpa sein langsung potong kiri saja. Urusan Beres. Kemudian apakah semua kendaraan yang beroprasi itu layak jalan/lolos UJI KIR yang harus dilakukan 6 bulan sekali ?. Belum tentu demikian. Jika tidak lolos kir, kasih saku saja petugasnya urusan beres. Saya pernah melihat ada kendaraan umum AKDP yang baut rodanya terkadang tidak lengkap dan atapnya juga sudah trocoh. Ini pasti membuat penumpang sangat tidak nyaman.
     Penyebab jalan bergelombang, berlobang dan rusak juga ada andil dari pengendara Truk yang nakal. Jika di jembatan penimbangan over weight cukup 20rb urusan beres. Dan juga terkadang ada truk yang melanggar batas kualitas jalan terendah yang harus dilewati.Perlu dilakukan juga pemberian reward and punishment untuk pengendara di Indonesia. Biar mereka juga tersadar bahwa harus saling menghormati di jalan tidak asal main KUHP (Kasih Uang Habis PErkara) saja.

3. Jumlah kendaraan naik pesat dari hari ke hari.
     Jumlah kendaraan naik pesat dari hari ke hari, hal ini tentu membuat jalanan semakin padat. Melihat kondisi seperti ini pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang tepat. Mungkin ada pembatasan kepemilikan kendaraan pribadi dan memaksimalkan kendaraan umum/prasarana yang bisa menunjang kendaraan umum dan masyarakat tidak ragu untuk menggunakan angkutan umum. Untuk membatasi pengendara yang beredar di jalan mungkin bisa di perketat dengan pendisiplinan pembuatan SIM. Untuk pembatasan kepemilikan MObil/Kendaraan bermotor yang laim mungkin bisa di lakukan dengan menaikkan pajak untuk kendaraan pribadi, tidak dengan menaikkan BBM.  Atau mungkin pemerintah bekerja sama dengan ATPM yang ada di Indonesia untuk menekan penjualan kendaraan bermotor baik roda dua atau roda empat. Bisa di bayangkan jika nanti di jalanan penuh dengan kendaraan, trus mau lewat mana kita kalau mau bepergian .. ? Saat ini saja penjualan roda dari berbagai merk perbulan bisa melebih i angka 10.ribu unit. Fakta tahun 2011 penjualan motor di Indonesia mencapai 107.226.572 unit. Jumlah itu terdiri atas 12,8% kendaraan roda empat (mobil) dan 81,2% kendaraan roda dua (motor) Data ini dikutip dari (http://duniaindustri.com/otomotif/752-wow-populasi-kendaraan-di-indonesia-ditaksir-107-juta-unit.html?tmpl=component&print=1&page=). Dan ini diklaim bahwa Populasi motor di Indonesia adalah terbanyak ketiga Setelah AS. padatnya jalanan mebuat, waktu tempuh saat bepergian juga sudah pasti tidak bersahabat.


4. Jalur Kendaraan umum yang padat
    Beberapa jalur kendaraan umum sangat padat. Sebut saja jalur Sby-Jogja. Keberangkatan  bus jurusan jogja, MAdiun, Ponorogo, Ngawi, Tulungagung dari Terminal Purabaya jamnya sangat padat hampir setiap 5 menit ada yang melintas. Sedangkan jalur tersebut tidak terlalu lebar. Hal ini tentu susah disiasati. Namun pasti ada jalan keluar jika semua pihak bisa bekerja sama. Sedangkan jam pemberangkatan Bus Sby-Jogja atau yang lainnya juga harus memperhatikan jam parkir di terminal berikutnya jadi harus ngebut jika jam nya mepet. Karena mungkin dulu dengan perhitungan masing2 PO jam tersebut sudah bisa untuk 2 trip nmun sekarang seiring padatnya jalanan hal tersebut perlu di kaji ULANG. Hal in juga yang mungkin menyebabkan sopir bus ngebut dan ngeblong, karena agar bisa parkir sesuai jamnya di terminal berikutnya. Karena jika sudah tidak punya jam parkir akan merugikan crew karena tidak bisa mengambil penumpang di terminal tersebut. Kalau terjadi hal seperti ini mau menyalahkan siapa ???? jika di runtut ujungnya yang salah adalah PE#######H


Kalau demikian, jika kita peduli terhadap transportasi marilah kita lakukan kesadaran berkendara dengan baik dari diri kita sendiri. Karena beberapa fakta mengatakan bahwa kesadaran berkendara dan tertib lalu lintas di Indonesia sangat rendah. dan untuk bepergian jarak jauh GUNAKAN KENDARAAN UMUM, AYO NAIK BUS hehheheh . . .

0 comments:

Posting Komentar

K O M E N T A R